Dorong Kenaikan Usia Perkawinan

»,,, || Leave a comments
Dorong Kenaikan Usia Perkawinan

Salah satu tujuan yang gagal dicapai dalam Tujuan Pembangunan Milenium adalah penurunan angka kematian ibu melahirkan. Penyebabnya, antara lain, tingginya pernikahan usia dini dan rendahnya partisipasi perempuan mengambil keputusan.


Pendewasaan usia pernikahan jadi langkah awal pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, Jumat (20/5), mengatakan, ada korelasi positif pendewasaan usia pernikahan dengan kematangan sistem reproduksi perempuan.

Secara fisik, tubuh perempuan tumbuh hingga usia 21 tahun. Jika perempuan hamil sebelum usia itu, terjadi perebutan nutrisi demi kepentingan pertumbuhan tubuhnya dan anaknya. "Hamil di bawah usia 21 tahun memicu bayi lahir kecil dan persalinan macet," kata Anung.

Peran perempuan

Selain itu, perlu peningkatan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi kaum perempuan. Dengan tingkat pendidikan cukup dan ekonomi lebih mapan, perempuan diharapkan merencanakan, menentukan, dan mengambil keputusan lebih baik bagi dirinya dan anaknya. Kemampuan perempuan dalam mengambil keputusan sendiri dinilai penting dalam pendewasaan perkawinan.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Aryadi, dalam diskusi yang diprakarsai Kompas bersama Program Pembangunan PBB (UNDP), Kamis (19/5), memaparkan, Pemprov NTB menaikkan usia kawin dari 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki menjadi 21 tahun untuk perempuan dan laki-laki. Itu dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur NTB Nomor 180/1153/KUM Tahun 2014.

Pendewasaan usia kawin itu diyakini meningkatkan lama pendidikan perempuan sehingga sumber daya manusia bermutu mudah didapat. Pada 2013-2014, separuh perempuan NTB menikah di usia 10-19 tahun. Tahun 2015, jumlah perempuan menikah di bawah usia 20 tahun tinggal 34,9 persen.


Rata-rata usia kawin pertama yang semula di bawah 20 tahun naik jadi 20,32 tahun. Sebaliknya, jumlah perkawinan di usia 20-35 tahun pada 2015 naik 17,41 persen jadi 65,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Efek Tumor Otak, Tak Sadar Mengompol dan Telanjang Di Tempat Umum

»,,, || Leave a comments
 Efek Tumor Otak, Tak Sadar Mengompol dan Telanjang Di Tempat Umum

Tanpa sadar, Leanne Lyon (42) bisa tiba-tiba mengompol dan melepaskan pakaiannya di tempat umum. Lyon tentu melakukannya bukan karena sengaja, tetapi akibat gangguan otak langka.

Lyon memiliki tumor kecil yang bersarang di otaknya. Meski bukan tumor ganas atau kanker, adanya tumor tersebut memicu kejang hingga lima kali sehari dan setiap kejang berlangsung selama 30 menit.



Saat kejang-kejang itu, Lyon pun mengompol dan tanpa sengaja melepaskan pakaiannya. "Saat saya mengalami kejang, saya seperti sedang tidur sambil berjalan. Saya tidak tahu apa yang terjadi sepenuhnya. Saya baru tersadar ketika sudah membuka baju saya," kata Lyon.

Ibu dua anak ini merasa sangat malu setiap kali hal itu tiba-tiba terjadi di tempat umum. Banyak orang menertawakan karena tak tahu kondisinya. Sejak itu, Lyon selalu ketakutan pergi keluar rumah sendirian maupun bersama keluarga dan teman-temannya. Hingga akhirnya, Lyon terpaksa menggunakan popok untuk orang dewasa.

"Ini sangat memalukan dan menghancurkan gidup saya," ucap Lyon. Lyon kadang berseloroh, ia cukup beruntung karena tidak pernah dipanggil polisi atas perbuatan senonoh di tempat umum.

Lyon sebenarnya sudah mengalami kejang-kejang sejak usia empat tahun. Saat itu, banyak dokter yang bingung dengan kondisinya. Lyon akhirnya didiagnosis hipotalamus hamartoma (HH) saat berusia 29 tahun. Gangguan otak ini bisa menyebabkan kejang, pingsang, hingga kehilangan memori. Penyakit langka ini diperkirakan hanya satu dari 1 juta orang.

Menurut Lyon, tumor di kepalanya sangat kecil, tetapi dampaknya begitu luas. Umumnya, gejala HH antara lain, kejang, tertawa atau cekikikan tanpa sadar, hingga marah-marah.

"Ini benar-benar menakutkan. Saat pertama didiagnosis, saya pikir saya akan mati. Saya beruntung itu bukan kanker, tapi ini tetap menghancurkan hidup saya," kata dia.

HH memang sulit didiagnosis dan lebih sulit lagi untuk diobati. Saat ini, Lyon tengah mengumpulkan dana agar bisa menjalani operasi lubang kunci di Amerika untuk pengangkatan tumor. Dengan operasi itu, ia berharap tak lagi mengalami kekambuhan.

Tips Agar Tidak Mudah Sakit

»,,,, || 1 comments
TIPS - Sistem imun yang optimal merupakan kunci untuk memiliki tubuh sehat dan terhindar dari infeksi penyakit. Terlebih saat cuaca tak menentu dan orang di sekitar kita banyak yang terjangkit penyakit.

Untuk mendapatkan kekebalan tubuh yang optimal, jangan hanya bergantung pada suplemen vitamin. Banyak cara alami yang bisa kita lakukan untuk menggenjot kekebalan tubuh.




1. Tidur teratur
Ini sering disepelekan, padahal begitu kita kurang tidur dalam dua hari saja, tubuh langsung terasa tidak fit. Menurut penelitian, sering begadang terbukti menurunkan sistem imun sehingga kita mudah terserang penyakit dan sulit melawan kuman.

2. Mengolah bawang putih
Beruntung masakan lokal kita banyak menggunakan bawang putih dalam daftar bumbunya. Bawang putih bukan cuma mendongkrak kekebalan tubuh, tapi juga bisa mencegah penyakit jantung.

3. Minumlah lemon, madu, jahe, dan air hangat
Penelitian tahun 2012 menyebutkan, kandungan antioksidan dalam bahan-bahan dapur, seperti jahe, madu, atau lemon, sangat baik untuk melindungi tubuh dari virus. Kandungan vitamin C di dalamnya juga bisa kita manfaatkan untuk mencegah flu. Seduh bahan-bahan herbal tersebut dalam air panas dan konsumsi dalam kondisi hangat.

4. Sup ayam
Semangkuk sup ayam hangat bukan hanya nikmat saat sedang hujan, tapi juga bisa mempercepat pemulihan penyakit flu. Bahan-bahan di dalam sup ayam, seperti bawang, ayam, wortel, atau seledri, diketahui memperlambat perubahan sel darah putih di saluran napas atas. Gejala flu pun lebih cepat membaik.

5. Banyak bergerak
Tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam di pusat kebugaran hanya untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Lakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari demi kebugaran dan menjaga sistem imun tetap optimal.

6. Berjemur

Tak perlu takut sinar matahari akan merusak kulit. Paparan sinar matahari pada pagi dan sore hari merupakan sumber vitamin D yang sangat baik. Para ilmuwan sepakat vitamin D merupakan sumber daya bagi sistem imun tubuh.

7. Tertawa
Tertawa merupakan obat terbaik. Aktivitas murah ini akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan tentu saja menurunkan stres, serta membuat kita lebih positif dan bahagia.

5 Gejala Diabetes Yang Tak Terduga

»,,,, || Leave a comments

Tidak setiap kasus diabetes tipe 2 bermula dari timbulnya gejala yang khas, seperti buang air kecil terlampau sering atau tangan dan kaki yang sering kesemutan atau mati rasa. Ada juga gejala-gejala yang tak biasa, bahkan tak pernah terpikirkan kalau gejala tersebut berkaitan dengan penyakit “kencing manis”.


1. Perubahan pada kulit
Jangan abaikan bila ada perubahan tak biasa pada kulit. Bila warnanya menjadi lebih gelap, bersisik di daerah lipatan, terutama di bagian belakang leher, siku, atau buku-buku jari, padahal Anda cukup rajin melakukan perawatan, kondisi tersebut sering menjadi peringatan awal dari kadar gula darah yang terlalu tinggi.

“Meskipun genetika atau kondisi hormonal dapat menyebabkan gangguan kulit yang disebut acanthosis nigricans, namun ketika saya melihat kondisi ini, hal pertama yang saya lakukan pada pasien ialah melakukan tes gula darah," kata Sanjiv Saini, MD, dermatolog di Edgewater, Maryland.

Kadar insulin yang tinggi mendorong pertumbuhan sel-sel kulit dan melanin. Pigmen dalam sel-sel kulit akhirnya akan menimbulkan bercak-bercak hitam. Tes gula darah dapat menunjukkan apakah pasien sudah memiliki diabetes, atau sekadar mendeteksi kadar gula darah sebagai cara untuk mendeteksi penyakit.

“Melakukan diet dan penurunan berat badan setidaknya bisa mengurangi tingginya kadar gula darah dan dapat membantu pembersihan kulit,” lanjut Saini.


2. Penglihatan menjadi lebih tajam tanpa sebab
Tak lagi bergantung dengan kacamata, karena penglihatan Anda menajam secara seketika? Sebaiknya tak berbangga hati dulu. Gejala diabetes tak hanya berupa penurunan kualitas penglihatan, namun juga berlaku sebaliknya.

“Visi dapat berubah jadi lebih baik atau lebih buruk," kata Howard Baum, MD, asisten profesor kedokteran dari divisi diabetes di Vanderbilt University.

"Banyak pasien yang menceritakan kepada saya, bahwa visi mereka berangsur membaik ketika kadar gula darah mereka naik, namun setelah mereka mulai menjalani pengobatan diabetes, mereka membutuhkan kacamata lagi,” lanjutnya.

Apa yang menyebabkan kondisi itu? diabetes menyebabkan kadar cairan dalam tubuh bergeser, termasuk di dalam mata Anda, yang mengarah ke perubahan penglihatan.


3. Gatal yang tak kunjung reda
Tak perlu malu berkonsultasi bila Anda mengalami gatal yang terus menerus. diabetes bisa mengganggu sirkulasi darah yang memicu kulit kering dan gatal.

"Beberapa pasien diabetes mengeluhkan gatal yang parah pada tangan, betis, serta kaki, sehingga ini menjadi sesuatu yang harus ditanggapi dengan serius," kata Baum.

Sehingga, jika pelembab kulit tidak mampu meredakan gatal, maka ada baiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh.


4. Pendengaran berkurang
Jika akhir-akhir ini Anda perlu meninggikan volume televisi atau sulit untuk mendengar jelas saat orang lain berbicara, segera beri tahu dokter Anda, Anda mungkin memerlukan tes gula darah.

Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institute of Health menyebutkan, gangguan pendengaran bisa menjadi peringatan awal dari diabetes.

Walau belum masuk dalam kriteria diabetes, orang dengan kadar gula darah di atas normal memiliki risiko 30% lebih mungkin mengalami kerusakan pendengaran ketimbang orang dengan kadar gula darah normal.

Para peneliti percaya bahwa diabetes memicu kerusakan pembuluh darah dan saraf telinga bagian dalam, yang menyebabkan gangguan pendengaran.


5. Mendengkur lebih keras
"Sekitar setengah dari penderita diabetes tipe 2 memiliki gangguan napas saat tidur," kata Osama Hamdy, MD, direktur manajemen diabetes di Joslin diabetes Center, Boston. Jadi ketika

Anda mengalami dengkuran keras saat tidur, sering mengalami kantuk di siang hari, saatnya melakukan tes gula darah .

Sebuah penelitian di Kanada baru-baru ini menunjukkan bahwa 23% dari pasien yang didiagnosis dengan gangguan tidur yang umum, berisiko mengembangkan diabetes dalam waktu 5 ½ tahun ke depan.

Walau kaitan antar keduanya tidak sepenuhnya dipahami, namun ada kemungkinan; pasien dengan gangguan napas saat tidur cenderung untuk melepaskan hormon stres selama tidur, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.

Penderita Gangguan Jiwa Saling Tertarik Satu Sama Lain

»,,,, || Leave a comments

Orang dengan gangguan mental seringkali tertarik dan menikah dengan pasangan yang juga memiliki gangguan yang sama. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian dari Swedia itu memang tidak menjelaskan mengapa orang dengan kondisi gangguan psikiatri tertarik dengan sesamanya.  Salah satu dugaannya adalah mereka memilih pasangan yang memiliki perilaku sama dengannya. Demikian menurut Ashley E.Nordsletten, mahasiswa postdoctoral yang melakukan studi ini.

Penelitian itu dibuat dengan cara mengkaji data kesehatan 700.000 orang yang pernah berobat di rumah sakit Swedia antara tahun 1973 dan 2009. Populasi tersebut termasuk lebih dari 70.000 orang dengan skizofrenia, orang dengan 10 gangguan psikiatri, dan orang dengan penyakit fisik kronis seperti diabetes atau multipel sklerosis.

Para peneliti mengamati data pernikahan dan juga sumber lainnya untuk mengetahui pola pasangan orang dengan gangguan jiwa, serta pada orang yang menderita penyakit kronis.

Ternyata, orang dengan gangguan jiwa cenderung menikah dan memiliki anak dengan orang yang memiliki gangguan sama. Tetapi, pola yang sama tidak ditemukan pada penderita penyakit kronis.

Mereka yang memiliki gangguan jiwa berat memang sering kesulitan menjalin hubungan sosial dengan orang secara umum. Selain itu, orang dengan kondisi mental yang sehat juga tidak mau menikah dengan penderita gangguan jiwa.

Kedua faktor tersebut kemungkinan besar menjelaskan mengapa mereka cenderung berpasangan dengan orang yang juga menderita gangguan jiwa.

Orang Sabar Berumur Lebih Panjang

»,,,,, || Leave a comments

Kesabaran bukan hanya sebuah tindakan mulia. Sikap baik tersebut juga bisa membantu Anda untuk hidup lebih lama. Sebuah penelitian di Singapura menunjukkan, DNA lebih cepat menua pada orang yang mudah emosi, dan hal ini lebih berdampak pada kaum perempuan. Untuk mendapatkan hasil tersebut, peneliti melibatkan lebih dari 1.000 siswa yang sehat melalui tes kesabaran.

Responden dilibatkan dalam permainan di mana mereka harus memilih; diberi hadiah sebesar 100 dolar US pada esok hari atau mendapat jumlah uang yang lebih besar bila mau menunggu selama satu bulan.

Mereka kemudian ditanya, seberapa lamakah waktu yang dianggap layak untuk menunggu hadiah tersebut. Beberapa di antaranya mengatakan rela menunggu lebih lama untuk hadiah yang lebih besar, namun sebagian tak ingin menunggu lama.

Kemudian responden memberikan sampel darah mereka untuk diteliti seberapa cepat DNA mengalami penuaan.

Para peneliti memusatkan perhatian pada struktur kecil yang disebut telomere. Telomere sendiri merupakan suatu bagian yang terletak di ujung kromosom yang bertugas melindungi DNA dari kerusakan.

Ukuran telomere yang pendek, telah dikaitkan dengan kesehatan yang buruk dan kematian dini. Dan seiring dengan bertambahnya usia, telomere kerap menjadi lebih pendek dan lebih pendek, yang mengarah pada kerusakan DNA dan meningkatkan kemungkinan penyakit yang berkaitan dengan usia.

Menariknya, lewat penelitian ini, peneliti juga telah menemukan hubungan yang jelas antara telomere yang lebih pendek dan ketidaksabaran. Walau begitu, belum bisa dipastikan seberapa cepat ketidaksabaran bisa mempercepat penuaan.

Tak menutup kemungkinan, bahwa hal tersebut juga berkaitan dengan tingkat stres seseorang. Selain itu, apakah orang yang sabar namun gaya hidupnya tidak sehat tetap memiliki umur yang panjang, peneliti belum bisa memastikan.

Yang pasti, seperti yang dipaparkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, peneliti menyebutkan perbedaan hormon seks menjadi alasan mengapa wanita lebih dipengaruhi oleh kondisi tersebut, yaitu wanita yang tidak sabar, dinyatakan lebih cepat mengalami penuaan ketimbang mereka yang lebih sabar.

Profesor Richard Ebstein dari National University of Singapore mengatakan, "Dengan meningkatnya persentase penuaan dini dari populasi dunia, menemukan faktor-faktor penyebab penuaan tersebut sangatlah penting."

7 Alasan "Fogging" Tidak Efektif Menghentikan Wabah DBD

»,,,,,,,,,,,, || Leave a comments

FOGGING - Hampir seluruh wilayah di negara kita melakukan pengasapan atau fogging. Bagaimana tidak, akhir - ini pasien yang terjangkit DBD karena gigitan nyamuk terus meningkat. Untuk itu Foing menjadi salah satu solusi untuk memberantas nyamuk. Fogging berguna untuk memutus rantai pertama risiko penularan DBD dan penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk.

Kata kuncinya di sini adalah; memutus rantai pertama. Artinya, fogging hanya solusi sementara, bukan solusi jangka panjang untuk menghentikan wabah. Berikut ini alasan mengapa fogging tidak terlaksana dengan efektif dan tidak bisa dianggap sebagai solusi jangka panjang.


1. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa
Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, mengurangi populasinya dan ini hanya bersifat sementara.

Larva nyamuk tidak terpengaruh oleh fogging dan hanya butuh beberapa hari bagi mereka untuk menetas menggantikan senior-seniornya yang mati terbunuh.


2. Fogging tidak membunuh larva nyamuk
Fogging bukan jawaban jika Anda ingin mengenyahkan larva nyamuk. Satu-satunya cara untuk membasmi larva itu adalah dengan tidak membiarkan ada air tergenang.

Jika ada wadah berisi air yang tidak mungkin dikeringkan, menaburkan bubuk abate bisa membantu membunuh larva.


3. Anda tidak di rumah saat ada fogging
Nyamuk mencari makan bukan hanya di luar rumah, tapi juga di dalam rumah. Karena itu, sebaiknya fogging juga dilakukan di dalam rumah. Ini berarti, Anda harus berada di rumah untuk membukakan pintu bagi petugas fogging.


4. Anda tidak membiarkan petugas masuk rumah
Ada berbagai alasan mengapa orang tidak suka ada orang asing masuk ke dalam rumahnya. Salah satu alasannya adalah kekhawatiran terjadinya pencurian.

Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya petugas fogging didatangkan dari institusi kesehatan pemerintah, memakai seragam dan tanda pengenal. Atau, petugas fogging melakukan tugasnya dengan disertai pengurus warga setempat sebagai penanggungjawab pelaksanaan fogging.

Ada baiknya juga jika beberapa hari sebelum fogging, pemerintah atau pengurus warga membuat pengumuman. Pengumuman ini berguna supaya warga dapat mempersiapkan diri dan mengamankan barang-barang berharga ketika rumahnya dimasuki orang asing.


5. Anda takut fogging bisa membunuh Anda atau hewan piaraan Anda
Konsentrasi pestisida yang digunakan untuk fogging cukup kuat untuk membunuh nyamuk, tapi tidak akan kuat membunuh kelinci, kucing atau hewan peliharaan lainnya, termasuk tidak akan membunuh Anda.

Senyawa kimia yang digunakan untuk fogging juga bersifat cepat terurai oleh udara bebas dan sinar matahari. Selain itu, dengan kadar yang tepat, bahan kimia yang digunakan tidak bersifat akumulasi dan tidak menyebabkan keracunan.


6. Perawatan mesin fogging menghabiskan banyak biaya
Ada beberapa wilayah yang memiliki mesin fogging dan melaksanakan program fogging secara mandiri. Anggapan bahwa perawatan mesin fogging adalah pemborosan, dapat membuat warga malas mendukung program fogging.

Seperti mesin mobil, mesin fogging juga perlu dirawat dan dibersihkan agar berumur panjang. Mulut pipa mesin fogging harus rajin dibersihkan dari kotoran yang menempel.

Kotoran yang menyumbat pipa, tidak hanya membuat mesin cepat rusak,tapi juga menimbulkan asap tebal yang memicu batuk dan tidak efektif dalam membunuh nyamuk.


7. Kekurangan petugas, peralatan dan area yang perlu ditangani terlalu luas
Fogging bukan cuma kegiatan menyemburkan asap pestisida. Fogging memerlukan teknik yang benar supaya efektif membunuh sebanyak-banyaknya nyamuk.

Selain dosis dan jenis bahan kimia harus tepat, petugas fogging juga harus menguasai teknik ayunan, kecepatan gerak, membaca arah angin dan lain sebagainya.

Kurangnya keterampilan dan jumlah petugas, alat dan area yang terlalu luas, membuat program fogging menjadi tidak efektif.


Kesimpulan
Fogging jika dilakukan dengan benar, akan efektif untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di tahap awal. Tahap selanjutnya perlu melibatkan seluruh anggota masyarakat.
 
|January»|»February»|»March»|»April»|»May»|»June»|»July»|»August»|»September»|»October»|»November»|»December|